Pengertian & Sejarah Cetak Offset
02/03/2021Sheet-Fed Offset
08/03/2021Salah satu fungsi penting dalam proses pencetakan adalah produksi pracetak . Tahap ini memastikan bahwa semua file diproses dengan benar sebagai persiapan untuk pencetakan termasuk mengkonversi model warna RGB menjadi CMYK dan membuat pelat untuk setiap warna. Pekerjaan tersebut nantinya yang akan dijalankan di percetakan.
Litografi offset adalah salah satu cara paling umum untuk membuat bahan cetakan. Beberapa hasil cetakan umumnya meliputi: surat kabar, majalah, brosur, alat tulis, dan buku. Dibandingkan dengan metode pencetakan lainnya, pencetakan offset paling cocok untuk secara ekonomis menghasilkan cetakan berkualitas tinggi dalam jumlah besar dengan cara yang hanya memerlukan sedikit perawatan. Banyak mesin cetak offset modern menggunakan sistem komputer-ke-pelat (CTP) sebagai lawan dari aliran kerja komputer-ke-film (CTF) yang lebih lama dan tentunya mempengaruhi kualitasnya.
Ada dua jenis pencetakan offset yaitu offset basah dan offset tanpa air (waterless). Litografi offset basah menggunakan campuran fluida pembasahan (larutan peredam/dampening solution) untuk mengatur perekatan tinta dan untuk melindungi area non-gambar. Sedangkan Litografi offset tanpa air (waterless) menggunakan metode berbeda di mana area non-gambar pelat dilindungi melalui lapisan silikon anti tinta. Sebagai catatan bahwa Litografi offset tanpa air ini relatif metode baru.
Ada beberapa keunggulan pencetakan offset dibandingkan dengan metode pencetakan lainnya antara lain:
- Kualitas gambar tinggi yang konsisten. Pencetakan offset menghasilkan gambar yang tajam dan bersih dibandingkan dengan misalnya pencetakan letterpress; ini karena selimut karet (rubber blanket) sesuai dengan tekstur permukaan cetakan;
- Produksi pelat cetak yang cepat dan mudah;
- Umur pelat cetak lebih lama dibandingkan dengan pengepres lito karena tidak ada kontak langsung antara pelat dan permukaan pencetakan. Pelat ini pun dikembangkan agar dapat digunakan dengan tinta yang telah dioptimalkan dalam larutan air agar dapat mencapai lebih dari satu juta cetakan;
- Biaya. Pencetakan offset adalah metode termurah untuk menghasilkan cetakan berkualitas tinggi dalam jumlah pencetakan komersial;
- Memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah tinta pada roller air dengan kunci sekrup. Paling umum bilah logam (metal blade) mengontrol jumlah tinta yang ditransfer dari palung/wadah/penampungan tinta ke roller air. Dengan menyetel sekrup, operator dapat mengubah jarak antara blade dan roller air, menambah atau mengurangi jumlah tinta yang diterapkan ke roller di area tertentu. Ini pun dapat mengubah kerapatan/kepadatan warna di area masing-masing gambar. Pada mesin yang lebih lama operator harus menyesuaikan sekrup secara manual, tetapi pada mesin modern, kunci sekrup dioperasikan secara elektronik oleh printer yang mengendalikan mesin dan memungkinkan hasil yang jauh lebih presisi.
Adapun kekurangan dari pencetakan offset dibandingkan dengan metode pencetakan lainnya antara lain:
- Kualitas gambar yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pencetakan rotogravure atau photogravure;
- Cenderung pelat cetak aluminium anodized menjadi sensitif (karena oksidasi kimia) dan akan mencetak di area non-gambar-latar belakang ketika pelat tidak dirawat dengan benar;
- Waktu dan biaya yang terkait dengan produksi pelat dan penyiapan mesin cetak. Akibatnya, pekerjaan pencetakan dalam jumlah sangat kecil sekarang dapat menggunakan mesin offset digital.
Setiap teknologi pencetakan memiliki ciri atau tanda pengenalnya sendiri termasuk pencetakan offset pun tanpa terkecuali. Dalam cetakan berupa teks, mungkin terlihat sangat tajam dan memiliki garis tepi yang jelas namun kertas yang mengelilingi titik tinta biasanya tidak tercetak, juga titik halftone bisa berbentuk heksagonal meskipun ada metode penyaringan yang berbeda.
Source : Wikipedia